PENTINGNYA MEMBANGUN KETERAMPILAN SOSIAL BAGI KLIEN ANAK

2019 10 04 Bapas Jakbar Pelatihan Keterampilan Sosial bagi Klien Anak pada 5Jakarta (3/10/2019). Demonstrasi yang berakhir dengan kericuhan sempat marak beberapa waktu belakangan dan cukup menyita perhatian masyarakat luas. Ironisnya, kejadian tersebut tidak hanya melibatkan orang dewasa melainkan juga anak. Perilaku anarkis dan vandalisme yang dipertontonkan oleh orang dewasa pun mulai ikut dilakukan oleh anak.

Sungguh memprihatinkan jika melihat dampak yang terjadi. Hal itu terlihat dengan meningkatnya permintaan pendampingan anak dari kepolisian kepada Pembimbing Kemasyarakatan pada kantor-kantor Bapas yang ada di Jakarta. Bapas Jakarta Barat misalnya, terjadi peningkatan jumlah klien anak yang sangat signifikan jika membandingkannya dengan triwulan yang sama pada tahun lalu.

Lonjakan jumlah klien anak mulai terjadi sejak adanya kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta. Kemudian ditambah lagi dengan kerusuhan yang  melibatkan pelajar pada tanggal 25 September 2019. Total klien anak pada Bapas Jakarta Barat saat ini mencapai lebih dari 100 orang.

Menyikapi kondisi tersebut, Bapas Jakarta Barat kemudian menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Keterampilan Sosial bagi Klien Anak pada Bapas Jakarta Barat”, pada hari Kamis tanggal 3 Oktober 2019 di Ibis Hotel Slipi, Jakarta Barat. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Plt Kepala Bapas secara singkat itu diikuti oleh 30 orang klien anak.

Dalam pelaksanaannya, Bapas Jakarta Barat didukung oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menggandeng Search for Common Ground (SFCG). Tampil sebagai fasilitator diantaranya yaitu Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Kasubdit Kerjasama Ditjenpas dan beberapa fasilitator dari SFCG.

Materi yang disajikan cukup menarik perhatian, diantaranya adalah Common Ground Approach, Media Sosial dan Anak Muda, Life Management Training, serta pemberian penguatan dan motivasi. Country Representattive SFCG Bahrul Uung menilai, adanya pelatihan ini membuat klien anak akan mampu mengembangkan skillnya, terutama skill ketika menghadapi konflik. “Jika sebelumnya anak menggunakan kekerasan, sekarang kita harap anak mampu menggunakan skill bagaimana kita berkolaborasi sebagai pendekatan ketika mereka menghadapi konflik”, ungkap Uung.  

Senada dengan Uung, Kadivpas Andika juga menyinggung tentang pentingnya anak untuk senantiasa berusaha tampil lebih baik. Andika meyakini bahwa peserta nantinya akan menjadi figur-figur yang akan menjadi pemimpin bangsa ini. Karena menurut Andika, mereka adalah orang-orang yang gentleman, berani, dan punya ruang hati mulia karena mereka tahu siapa yang haris mereka muliakan. “Mereka mempunyai kewajiban untuk memuliakan dirinya dan memuliakan alam beserta isinya”, tutup Andika. 

2019 10 04 Bapas Jakbar Pelatihan Keterampilan Sosial bagi Klien Anak pada 1

(Yudis/Bagus).

Print