Jakarta, Rabu (12/04) jajaran staff Rupbasan Jakarta pusat briefing bersama Kepala, Fifi Firda. Briefing ini dilakukan untuk menindak lanjuti Kedatangan Dirjen PAS dan Dirjen PP kemarin di gudang terbuka Rupbasan Jakarta Pusat, yang mendapati permasalahan – permasalahan dalam mengelola kendaraan sitaan milik sejumlah instansi terutama titipan Kejari, yang sudah terlalu lama teronggok di gudang terbuka.
“akan kita lakukan koordinasi lagi terkait barang – barang milik kejari, karena Pak Dirjen PP melihat itu seperti barang rongsokan” tegas Fifi Firda. Cukup lama memang belum ada kejelasan tentang status basan baran titipan dari pihak Kejari. Dalam menitipkan basan baran pihak Kejari hanya menitipkan kendaraannya saja tidak dengan kuncinya, sehingga tidak dapat dilakukan perawatan dengan maksimal oleh staff pemeliharaan. Berbanding terbalik dengan pihak KPK yang sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab kepada rupbasan jakarata pusat.
Gudang terbuka Rupbasan Jakarta Pusat sudah cukup banyak dihuni oleh barang sitaan dan barang rampasan yang dititipkan oleh intansi lain. Diantaranya 110 kendaraan roda 4 dan roda 4 keatas (truck mixer, mobil pemadam, dump truck), 35 kendaraan roda 2, serta terdapat juga bahan bakar berupa solar, avtur (bahan bakar pesawat) dan oli. Semua itu di tempatkan di gudang terbuka rupbasan Jakarta pusat.
Luas gudang rupbasan Jakarta pusat mencapai ±3200m², yang berlokasi di cipinang Jakarta timur. “dalam waktu dekat ini 6 mobil damkar dan 3 bus pariwisata akan di hibahkan ke pemkab bantul, selanjutnya kita akan lakukan penataan ulang gudang terbuka” jelas gintri nurpitaharini selaku ka subsie administrasi dan pemeliharaan (adpel).
(kontributor dan foto ; arief)