Ustad Maulana Masuk Pondok Bambu

2017 03 21 ustad maulana pomdok bambuJakarta_Info, Rumah Tahanan Negara Kelas II.A Jakarta Timur yang lokasi di Jalan Pahlawan Revolusi, RT.4/RW.3, Pondok Bambu, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13430, kedatangan seorang Da'i Muhammad Nur Maulana yang lebih akrab dikenal dengan ustad maulana. Pria Kelahiran Makassar,20 September 1974 adalah seorang dai atau pendakwah yang menampilkan dakwahnya dengan bahasa dan cara penyampaian yang sangat mudah diterima oleh masyarakat. Kali ini sang ustad dengan ciri khasnya memberikan siraman rohani kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Klas II.A Jakarta Timur, Selasa (21/03).

Dalam pencerahannya Ustad maulana mengajak warga binaan agar sekarang dan kedepan untuk menjalani hidup yang lebih baik karena hakekatnya perjalanan hidup ini adalah bagian dari ketetapan dari Allah SWT.

“Tiada penjara yang lebih sakit selain penjaranya Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus” ucap sang ustad. Marilah kita teladani kisah Nabi Yunus, A.S. Tanamkanlah di dalam hati kita keyakinan yang kokoh kepada Alloh S.W.T. dengan menjadikan hanya Alloh S.W.T. yang menjadi tujuan hidup kita.

Sadarilah bahwa sesungguhnya kita adalah makhluk lemah yang penuh dosa, dan tiada yang bisa menyelamatkan kita atas dosa-dosa itu selain ampunan dan pertolongan Alloh Swt” mengakui bahwa diri kita ini adalah hamba yang zholim terhadap diri sendiri, banyak melakukan salah dan dosa. Semakin kita mengakui keburukan dan dosa-dosa kita di hadapan Alloh, inilah yang akan mengundang pertolongan Alloh Swt" pesan ustad maulana dalam tausiahnya di rutan pondok bambu.

Dengan intonasi dan gerakan khas, Ustadz Maulana menyapa warga binaan Rutan Jaktim dengan gaya humorisnya membuat sesekali WBP tertawa. Sang ustad sesekali memberikan sentuhan yang berbeda dalam berdakwah dan menyampaikan pesan-pesan tentang Islam.

"Semoga ceramah yang disampaikan ustad maulana ini dapat dijadikan pedoman, dan akan semakin menambah wawasan dan ketakwaan kita kepada sang Pencipta. Sebagai bekal untuk menuju ke masa depan yang lebih indah" jelas Karutan eko suprapti. (zaenal)


Print   Email