ASN Kemenkumham Wujudkan Kepastian Hukum Ditengah Masyarakat

16.9

Jakarta, Senin (06/09/21). Bina mental dan etos kerja pegawai di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, terhubung dengan peserta di satuan kerja pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta melalui teleconference. Yang bertindak sebagai pengajar adalah Penyuluh Hukum Muda Larsianus Sipayung dan Analis Keimigrasian Muda Asty Febriani Kanwil Hukum dan HAM DKI Jakarta. Para peserta yang tergabung dalam Angkatan IV Kelas A yang berasal dari Rutan, Lapas, LPKA dan Rupbasan DKI Jakarta yang berjumlah 40 peserta.

26.9 46.9

 

Dalam paparannya Larsianus menyampaikan masih rendahnya tingkat kesadaran hukum ASN, hukum di tengah masyarakat dan masih banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat yang tidak sadar hukum salah satunya adalah adanya ketidakpastian hukum ditengah masyarakat. Dalam paparannya diterangkan juga kesadaran hukum itu merupakan persoalan nilai yang terdapat pada diri manusia tentang hukum yang ada. Hubungan kesadaran hukum dan ketaatan hukum pada hakikatnya adalah kesetiaan yang dimiliki seseorang sebagai subyek hukum terhadap peraturan hukum yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang nyata.

36.9

Selanjutnya Asty menyampaikan ASN harus adaptif terhadap situasi yang terjadi, dituntut untuk selalu membuat inovasi dalam rangka memberikan kepuasan pada masyarakat. Penyelenggara layanan tidak boleh puas terhadap inovasi yang ada dan terus menghasilkan inovasi baru supaya masyarakat merasa puas terhadap inovasi yang ada di tempat layanan. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM menyediakan layanan konsultasi tentang hukum secara online, tersedia juga layanan antrian paspor dan izin tinggal secara online demikian juga di pemasyarakatan ada layanan kunjungan online dalam bentuk video call yang diatur waktunya supaya keluarga warga binaan bisa video call dengan WBP tanpa harus datang ke Lapas. Terutama dalam situasi kondisi pandemi seperti ini, inovasi layanan masyarakat perlu terus dikembangkan. Peserta bina mental dituntut agar jangan takut perubahan tetapi juga lebih melayani orang yang gagap teknologi. Asal ada kemauan pasti bisa menguasai inovasi dan teknologi terbaru secara baik dan berkelanjutan.

Print