Kamis, (19/08/21). Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta melaksanakan kegiatan bina mental dan etos kerja kepada pegawai dilingkungan DKI Jakarta secara virtual melalui zoom meeting yang meliputi Pegawai Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara dan Rumah Sakit Pengayoman. Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini merupakan angkatan IV Kelas D yang berjumlah 40 peserta. Pengajar pada kegiatan kali ini berasal dari Pusat Pendidikan Kesehatan (PUSDIKKES) TNI-AD kapten CKM Faturrahman
 |
 |
 |
Selanjutnya Faturrahman menjelaskan arti disiplin kepada peserta bina mental disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan (hukum) atau tunduk pada pengawasaan dan pengendalian. Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu discare yang berarti belajar. Disiplin itu yang berarti pengajaran dan pelatihan, disiplin dapat membentuk karakter dan harus ditanamkan dari kecil sebagai wujud untuk tertib dan menghargai waktu yang telah diberikan. Menurut para ahli Roy L.Smith disiplin adalah api murni yang membakar bakat menjadi kemampuan, disiplin terbagi menjadi tiga diantaranya disiplin pribadi " adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut", disiplin waktu dan disiplin dalam beribadah. Tujuan disiplin adalah mentaati peraturan yang disepakati dan bertindak baik dan benar serta mempunyai produktivitas yg tinggi sesuai harapan. Disiplin juga merupakan Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi pegawai yang berkepentingan karena disiplin kerja ditunjukan pada tindakan bukan orangnya. Disiplin juga sebagai proses latihan pada pegawai agar para pegawai dapat mengembangkan kontrol diri dan agar dapat menjadi lebih efektif dalam bekerja. Dengan demikian tindakan pendisiplinan mempunyai sasaran yang positif, mendidik dan mengoreksi. Serta bukan tindakan negatif yang menjatuhkan pegawai atau bawahan yang indisipliner dengan maksud tindakan pendisiplinan untuk memperbaiki efektifitas dalam tugas dan pergaulan sehari-hari di masa yang akan datang dan bukan menghukum kegiatan masa lalu.
Narasi : Mugabe