jakarta.kemenkumham.go.id - Senin (17/9/2018), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dalam hal ini Divisi Pelayanan Hukum dan HAM yang terkait dalam rangka melaksanakan kegiatan pencegahan pelanggaran Kekayaan Intelektual di wilayah Provinsi DKI Jakarta kali ini melakukan pengamatan/survey langsung terhadap potensi pelanggaran Kekayaan Intelektual.
Pengamatan/survey langsung terhadap potensi pelanggaran Kekayaan Intelektual yang dilaksanakan di Rutan Cipinang dilakukan oleh para Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta. Sebelumnya kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Bambang Sumardiono dengan didampingi oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Baroto dan Kepala Subbidang Pelayanan Administrasi Hukum Umum dan Kekayaan Intelektual Bintang Oktafiyanti Subekti.
Kegiatan ini merupakan kunjungan sekaligus pemberian himbauan oleh narasumber secara langsung terhadap pengelola Jeera Foundation yang berada di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang. Disini Kanwil DKI Jakarta menjajaki tentang pendaftaran (Merk) yang telah didaftarkan oleh Jeera Foundation yang merupakan termasuk ke dalam ranah hak atas kekayaan intelektual.
"Setidaknya di sini sudah lima item yang didaftarkan antara lain, kopi, roti, kulit dan barber shop" Ungkap Pengelola Jeera Foundation di lokasi (17/9).
"Disini banyak hal positif yang dapat dirasakan secara langsung, salah satunya adalah bentuk pembinaan kemandirian yang merupakan dapat menjadi suatu keahlian bagi warga binaan yang mengikuti pelatihan ini selama berada di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang" Ungkap Bambang Sumardiono Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
"Banyak yang dapat di gali dalam pembinaan ini karena terdapat berbagai pembelajaran yang diberikan oleh jeera institute, berbagai potensi keahlian dengan produk yang dihasilkan. Produk ini juga mampu bersaing dan tidak kalah dengan produk-produk yang dipasarkan di luar" tambahnya.
"Di sini kita telah banyak menghasilkan produk dan tenaga ahli yang pelakunya merupakan tidak lain adalah para warga binaan pemasyarakatan yang telah mendapatkan pembinaan" pungkasnya.
Pendaftaran Merk dan Jaminannya
"Berbagai merk Jeera yang telah didaftarkan ke HAKI maka mendapatkan jaminan dan perlindungannya bagi keahlian dan produk dari sisi hak cipta desain industri dan yang berkaitan dengan ciptaan" Ungkap Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil DKI Jakarta Baroto saat menjadi narasumber dalam kegiatan pencegahan pelanggaran Kekayaan Intelektual di wilayah Provinsi DKI Jakarta yang di gelar di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang (17/9/2018).
Dengan telah didaftarkannya merk Jeera, maka ini akan menjadi modal dan motivasi bagi Jeera untuk terus berkarya dan bercipta sambil memberikan ruh yang positif kepada warga binaan pemasyarakatan dalam hal pembinaan kemandirian. Sehingga begitu warga binaan pemasyarakatan ini bebas, maka mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keahlian yang didapat selama berada di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang.
Salah satu contoh pemberdayaan potensi warga binaan adalah melalui pelatihan barista yang ada di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang. Para warga binaan ini dilatih diajarkan keahlian dalam mengolah kopi. Bahkan disalah satu sudut lainnya dibawah Jeera Foundation ada beberapa keahlian yang juga diajarkan selain menjadi barista, seperti barber shop, produk kerajinan cinderamata yang berbahan dasar kulit dan juga produk-produk lainnya.
Warga binaan yang menjelang kepulangannya pun sebelum nantinya menghirup udara bebas, terlebih dahulu mereka ditampung dalam Jeera Foundation untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut. Kedepan, barista yang telah dididik ini akan langsung disalurkan. Sejauh ini setidaknya sudah enam puluh barista yang berasal dari warga binaan pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang yang telah berhasil meniti karir dengan berbekal berbagai keahlian.