Kerukunan dalam Keragaman Rumah Tahanan Negara Klas I Cipinang

Kerukunan dalam Keragaman”, demikian tema yang diambil dalam acara Peresmian Pembukaan Pesantren Kilat Masjid Nurul Iman, Peresmian Vihara DhammaBodhi Gereja dan Gereja Galilea pada Rumah Tahanan Negara Klas I Cipinang yang diselenggarakan oleh Saipul Syahri selaku Ka Rutan. Rutan Cipinang kini sudah memiliki tempat ibadah bagi narapidana beragama Budha dan Kristiani. Secara resmi Vihara Dhammabodhi dan Gereja Galilea yang berdiri berdampingan, di sisi timur Gedung Utama Rutan Cipinang, di Jalan Raya Bekasi Timur, diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Drs. Irsyad Bustaman, M.Si., Kamis (19/7/2012).

Peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita pintu masuk ke dua rumah ibadah, oleh Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Irsyad Bustaman bersama rombongan.

Sebelum acara diresmikan, Kepala Rutan Cipinang, Syaipul Syahri menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan seluruh undangan. Ka Rutan juga menyampaikan bahwa heteregonitas penghuni dan over kapasitas adalah masalah yang paling krusial di Rutan Cipinang. Jumlah penghuni yang padat dan keragaman suku, agama, budaya dan kebiasaan, merupakan salah satu faktor kerawanan yang perlu mendapatkan perhatian.

 

Syaipul juga berharap para warga binaan dapat lebih mampu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, sehingga membawa dampak positif bagi perikehidupan penghuni di Rutan Cipinang.

“Jika hal ini tidak dicermati dengan seksama dikuatirkan menimbulkan gangguan keamanan dan stabilitas kehidupan di dalam Rutan,” ujar Karutan Syaipul saat acara pembukaan Pesantren Ramadhan, peresmian Vihara dan peresmian Gereja di lingkungan dalam Rutan Cipinang.

Kemudian dalam kata sambutannya Kakanwil Irsyad mengharapkan agar kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, akan tetapi juga dapat di implementasikan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengurangi gesekan-gesekan yang mungkin mudah terjadi di dalam Rutan.

"Ini berarti ada tiga rumah ibadah di Rutan Cipinang. Selain masjid, kini di sini ada vihara dan gereja," kata Irsyad saat meresmikan dua rumah ibadah itu, Kamis (19/7/2012).

Selain meresmikan Vihara dan Gereja, dalam kesempatan itu Irsyad juga membuka pesantren kilat di Masjid Nurul Iman di Rutan Cipinang.

“Khusus kepada para santri peserta pesantren Ramadhan kiranya dapat memanfaatkan kegiatan pesantren ini dengan sebaik-baiknya, tingkatkan keimanan dan lebih banyak belajar,” ujar Irsyad.

Isryad menuturkan dilengkapinya Rutan Cipinang dengan tambahan dua rumah ibadah diharapkan dapat dipergunakan sebaik-baiknya bagi para warga binaan untuk menjalankan ibadah agamanya. "Sudah menjadi tugas kami memberikan pelayanan dan pemenuhan warga binaan untuk menjalankan ibadah agamanya," kata Isryad.

Dalam acara tersebut, Irsyad juga berkesempatan memberikan bantuan buku-buku dan alat tulis kepada seluruh santri, serta memberikan penghargaan kepada petugas Pengamanan Pintu Utama (P2U), Alfrizal, yang telah berhasil menggagalkan penyelundupan Narkoba jenis shabu ke dalam Lapas.

Dan di akhir acara, dilakukan doa bersama antara Umat Islam, Budha, dan Kristiani yang dipimpin oleh pemuka agama masing-masing sebagai bentuk toleransi antar umat beragama di dalam Rumah Tahanan Negara Klas I Cipinang.

Print   Email