Jakarta_Info, Lembaga Pemasyarakatan Cipinang mendapatkan hibah sistem alat pengawasan dan keamanan dalam bentuk software (perangkat lunak) tiga dimensi dari Forseaa. Sistem ini dipasang untuk memperketat pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.
Namun, proyek sistem ini baru diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang sebagai pilot project.
"Ini sebagai pilot project sistem survaillance kita, itu nanti yang sangat canggih (sistem pengamanannya)," kata Menkumham Yasonna Laoly di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (20/8) saat di wawancarai rekan media pada kunjungan Duta besar ke lapas cipinang.
Dengan sistem itu, selain melakukan finger print, juga bakal diberikan kartu akses untuk masuk dan keluar lapas. Hal itu untuk mendata jumlah pengunjung yang masuk ke dalam lapas.
"Sistemnya ini mendeteksi banyak tamu yang masuk," ujar Kakanwil DKI jakarta, Endang Sudirman (20/08) di lapas cipinang.
Selain itu, sistem ini juga menyediakan alat pendeteksi kemungkinan terjadinya kerusuhan di dalam Lapas. Juga, mengawasi tahanan berdasarkan identitas wajah.
"Kalau di blok-blok sudah bermunculan prilaku, adrenalin juga emosi, langsung bisa ditangkap oleh alat kita. Ini sangat canggih," kata dia.
Endang Sudirman mengatakan, alat itu juga mampu mendeteksi jika ada alat telekomunikasi yang dibawa ke dalam lapas. Hal itu untuk mencegah maraknya telepon gengam di dalam lapas dan rutan.
Tidak hanya itu, Menkumham, Yasonna menambahkan, petugas lapas juga dapat terdeteksi saat berada di dalam lapas. Dengan pengawasan ini, Kalapas dapat memonitor kerja para bawahannya.
"Jadi nantinya akan terlihat keliling atau tidaknya petugas untuk troling didalam lapas. Berapa kali keliling dalam satu hari petugas pun dapat terdeteksi. Alat Ini cukup canggih yang rencananya akan kita terapkan di semua Lapas dan rutan," tandas Menkumham, Yassona.
Jika sistem yang telah berjalan satu bulan di Lapas Cipinang ini berhasil, Menkumham, Yasonna berharap dapat menerapkan sistem ini kepada seluruh lapas dan rutan di Indonesia, jika ada anggarannya.
(Daniel / Foto : Angga)