Jakarta - 203 Pegawai di Lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta pada Selasa pagi (31/05/2022) mengikuti Ujian Tulis pada Seleksi Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Kenaikan Pangkat Ujian Dinas Tahun Anggaran 2022. Bertempat di Aula Kantor Wilayah, Kepala Bagian Umum (Agus Salim) melaporkan bahwa kegiatan Seleksi Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Kenaikan Pangkat Ujian Dinas ini terbagi menjadi 3 (tiga) sesi, dan untuk setiap sesinya diikuti sebanyak 70 peserta. Adapun rincian 203 peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu 101 peserta mengikuti Ujian Dinas dan 102 peserta mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah. Turut hadir pula Sub Koordinator Penyusunan Rencana dan Penempatan Pegawai pada Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Gugun.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Divisi Administrasi, Sorta Delima L. Tobing. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kenaikan pangkat bagi PNS merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian PNS kepada negara. Secara tegas disebutkan bahwa kenaikan pangkat bukanlah hak, namun penghargaan yang diberikan oleh pejabat berwenang karena prestasi kerja yang diperolehnya sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku. Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022 membuka kesempatan bagi para pegawai yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi kenaikan pangkat baik itu Penyesuaian Ijazah S1, S2 maupun Ujian Dinas tingkat I dan tingkat II. "Proses seleksi pun dilaksanakan secara transparan, Bebas KKN dan akuntabel melalui proses seleksi administrasi dengan melampirkan segala persyaratan melalui Simpeg", tegas Sorta Delima.
 |
 |
Adapun materi-materi yang akan diujikan pada Ujian Tulis pada Seleksi Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah dan Kenaikan Pangkat Ujian Dinas di Lingkungan Kemenkumham Tahun Anggaran 2022 di antaranya yaitu Pancasila, UUD 1945, Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kepegawaian dan KORPRI. "Perlu menjadi perhatian bahwa kelulusan peserta adalah prestasi peserta sendiri. Jika ada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apapun, maka hal tersebut merupakan tindakan penipuan”, tutup Sorta Delima.
