11 Jurus Jitu Menghadapi Media

Jakarta_Info, Media memang menjadi alat sosialisasi yang baik bila kita dapat menguasainya, tapi jika tidak, justru malah akan menghancurkan. Berikut adalah 11 Jurus Jitu untuk agar dapat menjawab berbagai pertanyaan media dengan sangat baik.

1. Buat rencana dengan menentukan key messages

Sebelum bertemu dengan media, Anda perlu menentukan key messages (kata kunci) apa yang ingin disampaikan pada publik. Sangat penting untuk mengarahkan pertanyaan media. Bila Anda tidak tahu kemana arah pertanyaannya dan menjawabnya dengan membabi buta, maka sesi tanya jawab itu sepenuhnya dikendalikan oleh media. Isi berita pun menjadi sesuai dengan apa yang wartawan inginkan.

2. Usulkan pertanyaan

Jangan selalu menunggu wartawan untuk bertanya. Sebaliknya, Anda juga bisa mengemukakan statemen yang membuat media memperhatikan kata-kata anda. Ini akan membuat terlihat lebih cerdas dan menguasai proses wawancara. Pertanyaan ini juga bisa membuat fokus pertanyaan reporter teralihkan.

3. Hindari jawaban teknis

Jawablah berbagai pertanyaan yang dilontarkan dengan singkat dan jelas. Anda tidak diwajibkan untuk memberitahunya secara teknis. Hindari pula kata-kata yang menjadi jargon.

4. Jawab seperlunya

Anda tak perlu memberikan informasi tambahan dengan menjelaskan secara detail apa yang tidak ditanyakan. Cukup jawab seperlunya dengan bahasa yang ringkas, padat, langsung pada pokoknya tetapi tetap berpegang pada pertanyaan wartawan.

5. Jangan pernah katakan “No Comment”

Mungkin Anda tidak mau dibuat repot oleh pertanyaan para wartawan yang bertubi-tubi, dan entah disengaja atau tidak, Anda mengucapkan, “No comment.” Kalimat ini justru membuat Anda seperti menyembunyikan sesuatu. Hindari "Regime No-Comment", selalu ada sesuatu yang patut disampaikan, jadi sangat baik untuk menyiapkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang tak terduga.

6. Perhatikan pertanyaan

Ini penting, masalahnya terkadang para wartawan memberikan sebuah pertanyaan yang memancing atau mungkin langsung ke bagian negatif. Perhatikan jawaban anda, kita perlu bersikap cerdas dalam menjawab semua itu. Tidak perlu menyangkal hal yang benar terjadi, Anda cukup menjawabnya dengan jawaban diplomatis, perlu diperhatikan juga body language karena itu merupakan bahasa non verbal yang tidak dapat ditutupi ketika kita hendak menghindari fakta dalam menjawab pertanyaan yang diajukan media.

7. Berikan fakta pendukung

Memberikan fakta tentang apa yang akan Anda jelaskan sangat diperlukan untuk membuat jawaban lebih kredibel. tetapi jangan terpaku pada teks, rileks dan percaya diri.

8. Wawancara Bukanlah Sesuatu yang menyeramkan

Berlatihlah terus untuk menyempurnakan jawaban Anda, karena “practice makes perfect”. Lakukan simulasi dengan berbicara di depan cermin. Anda juga bisa merekamnya agar bisa diputar ulang untuk dikoreksi.

9. Menyiapkan peralatan pengaman

Dalam menghadapi media kita juga harus mempersiapkan diri kita dengan peralatan seperti alat perekam, alangkah baiknya membackup dengan merekamnya dengan video media internal. Karena ada kalanya pemberitaan yang ditayangkan tidak sesuai dengan apa yang kita ungkapkan, kita masih memiliki hak jawab atau menyanggahnya dengan memberikan bukti otentik saat kita diwawancarai oleh media.

10. Kenali Audiens, Akrabi awak media

Saat menghadapi momen talk show, on air radio dan atau live secara langsung di media televisi perlu juga kita tau siapa audiensnya, dan akrabi awak media presenter, repoter, atau siapapun dia untuk menghilangkan rasa grogi/gugup saat sesi tanya jawab di depan kamera.

11. Kita selalu punya misi

Kita selalu dalam sebuah misi saat kita di depan media, contohnya saat mensosialisasikan maupun memberikan fakta terhadap sebuah pemberitaan kepada publik pesan kunci "key messages" itu harus benar-benar sampai di masyarakat.

Rabu (23/11/2016) 2016 11 23 pelatihan publik speaking 5Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Endang Sudirman, membuka kegiatan pelatihan public speaking dengan tujuan membangun sumber daya manusia yang profesional, akuntable, sinergi, transparan, dan inovatif dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan  media.

"Public speaking yang dapat diartikan sebagai kemampuan berbicara di hadapan umum, tidak sesederhana itu istilah kemampuan memiliki banyak makna. Karena kemampuan berbicara di muka umum itu tidak mudah, acap kali saat di depan publik kita menghadapi berbagai kendala seperti gugup, tidak percaya diri, dan tidak mengusai materi satu hal lagi yakni ingin tampil sempurna pun jadi masalah besar saat kita telah didepan publik". ucap Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta saat membuka pelatihan Publik Speaking.

Dengan Pelatihan Public speaking ini diharapkan dapat memberikan koleksi pengetahuan kita, begitu banyak kesempatan bagi kita semua untuk meningkatkan talenta dan kepercayaan diri dalam berbicara dan pengusaan diri didepan publik.

2016 11 23 pelatihan publik speaking 3

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Divisi Pelayanan Hukum dan HAM ini melibatkan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta untuk menjadi peserta pelatihan. Safatil firdaus, Kepala Bidang HAM dalam hal ini mewakili Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Liestiarini Wulandari untuk menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

2016 11 23 pelatihan publik speaking 6

Metodologi yang dipergunakan dalam kegiatan public speaking adalah participatory training dengan pendekatan yang menekankan pada partisipasi aktif peserta kegiatan. dengan metode ini diharapkan agar desain dan strategi komunikasi yang dihasilkan berkesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki khususnya bagi pejabat publik.

2016 11 23 pelatihan publik speaking 4Untuk mencapai hasil yang optimal, pelatihan ini diselenggarakan secara intensif selama tiga hari, Kegiatan publik speaking ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 November tahun 2016 di Discovery hotel taman impian jaya ancol, dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 60 (enam puluh) orang yang terdiri dari seluruh pejabat dan Kepala unit pelaksana teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta. Kepala Divisi Administrasi, Nuni Suryani dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Yuspahrudin juga mengikuti kegiatan pelatihan. (dnl)

2016 11 23 pelatihan publik speaking 1

Print