Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, beserta Plt. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Mutia Farida), menghadiri kegiatan Puncak Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2023, Rabu (17/05). Bertempat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, kegiatan ini mengambil tema "Perempuan Indonesia Kreatif dan Inovatif : Indonesia Tangguh".
Kegiatan diawali dengan laporan ketua penyelenggara yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Min Usihen. Beliau menyampaikan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap tanggal 26 April setiap tahunnya dimana rangkaian peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Kementerian Hukum dan HAM telah dilaksanakan sejak tanggal 7 Februari 2023. Kegiatan Puncak Rangkaian Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2023 pun mengambil tema “Women and IP: Accelerating innovation and Creativity”.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Yasonna H. Laoly. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan peran Kekayaan Intelektual (KI) dalam era Industrial Revolution 4.0 dan era Society 5.0 yang memiliki arti dan posisi sangat penting. Dalam rangka membangun dan mengembangkan ekosistem KI di sebuah negara, diperlukan upaya yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan peran strategis KI sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional di suatu negara. "Peran strategis ini menjadi salah satu latar belakang WIPO menetapkan tanggal 26 April sebagai World IP Day atau Hari KI Sedunia, yang sejak tahun 2000 negara-negara anggota WIPO termasuk Indonesia telah memanfaatkan momentum peringatan Hari KI Sedunia," ujar Yasonna.
 |
 |
Terakhir Yasonna berharap seluruh jajaran dapat menggelorakan semangat melalui tema “Perempuan Indonesia Kreatif dan Inovatif: Ekonomi Tangguh. "Mari bersama-sama ciptakan ekosistem KI yang dapat melindungi sekaligus mendayagunakan potensi kreatif perempuan Indonesia untuk berkontribusi di segenap bidang sehingga seluruh perempuan Indonesia dapat tumbuh menjadi perempuan yang maju, mandiri, dan berdaya saing," tutup Yasonna.