Teleconference dengan Menteri Hukum dan HAM

TELECONFERENCE DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM TELECONFERENCE DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM
TELECONFERENCE DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM TELECONFERENCE DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM

Jakarta, 14 April 2016, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta melaksanakan Teleconference dengan Menteri Hukum dan HAM. Bertempat di Ruang Rapat Kepala Kantor Wilayah, hadir Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, para pejabat serta  Perwakilan P2U UPT serta KPLP/KPR.

Dalam pengantar acara oleh Sekretaris Jenderal dijelaskan bahwa bahwa sesuai dengan target kinerja yang sudah ditetapkan, Kantor Wilayah harus menerapkan Pilot Project Lapas dan Rutan yang bebas narkoba dan melalui Teleconference ini Menteri Hukum dan HAM langsung berkomunikasi dengan Kantor Wilayah untuk menetapkan Lapas dan Rutan yang mana yang akan ditetapkan sebagai Lapas dan Rutan Zero Narkoba dan HP.

Terkait masalah over kapasitas Lapas dan Rutan, Menteri memerintahkan kepada jajaran Kakanwil untuk memetakan kondisi lapas baik yang over kapasitas maupun under kapasitas di daerah masing-masing supaya Lapas Rutan yang over kapasitas bisa di didistribusikan kepada Lapas dan Rutan yang lain , "Saya minta supaya ada redistribusi dari tempat-tempat Rutan yang padat ke tempat lain, Lapas yang padat ke tempat lain di wilayah Kanwil Sudara", ujar Menteri Hukum dan HAM. Untuk persoalan kekurangan pegawai, Menteri memerintahkan agar segera mengusulkan kepada Dirjen Pemasyarakatan, meminta bantuan Polda, Polres dan TNI. Jika ada petugas Lapas Rutan yang terlibat dalam peredaran narkoba, Menteri Hukum dan HAM memerintahkan agar ditindak tegas. Tidak cukup di pecat tapi juga di pidanakan.

Menteri Hukum dan HAM menegaskan, "kita menunjukkan kepada publik ada upaya yang sistematik kita lakukan untuk perbaikan. Bahwa kita belum menyelesaikan masalah ini karena sangat kompleks, sudah menahun, kronis, tapi kita  terus melakukan langkah-langkah."

Disamping memberantas peredaran narkoba Lapas juga memiliki program-program unggulan Lapas, yaitu menjadi Lapas produktif dan Lapas industri agar napi bisa bekerja dan produktif, kemudian setelah keluar Lapas bisa bermanfaat. Menteri Hukum dan HAM menyampaikan rencana akan diselenggarakannya Pameran Proyek Unggulan Napi yaitu pameran hasil produksi kerajinan para Napi bertempat di Kementerian Perindustrian, supaya jangan narkoba saja yang dilihat orang.

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah, Dahlan Pasaribu, didampingi Kepala Divisi Pemasarakatan dan 7 KaUPT Lapas di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta hadir pada Ruang Control Room  Lantai 19 Gedung Kemenkumham RI, menyatakan komitmennya dalam melaksanakan upaya-upaya untuk mengurangi overkapasitas Lapas dan Rutan serta menyampaikan bahwa peralatan pemeriksaan yaitu pintu deteksi dari Dirjen Pemasyarakatan sudah diterima dan dipasang untuk mendeteksi barang logam yang masuk kedalam Lapas dan Rutan, Kepala Kanwil berharap kedepannya peralatan deteksi ini bisa dikembangkan untuk mendeteksi barang narkoba.

 


Print   Email