Jakarta.kemenkumham.go.id - Selasa (8/5/2018) Kepala Kantor Wilayah Bambang Sumardiono yang didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Arpan dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Baroto melakukan kunjungannya ke Jakarta Intercultural School. Tampak juga dalam rombongan para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (Lapas dan Rutan) di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
JIS yang biasa dikenal dengan sebutan Jakarta International School berganti nama menjadi Jakarta Intercultural School sejak 1 Desember 2014.
Sejalan dengan perubahan nama, sekolah internasional yang terdiri dari dua SD (Pattimura dan Pondok Indah), serta satu SMP dan SMA (Cilandak) ini pun lalu berbenah dan menyempurnakan program pendidikannya dengan menjadi sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama).
Di antara program yang diandalkan itu yakni bekerja sama dengan sejumlah pihak di luar sekolah. Para siswanya lalu diberi kesempatan untuk menjalani program pengalaman lapangan dan terjun langsung ke dunia nyata.
 |
 |
 |
 |
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta beserta rombongan sesampainya di Jakarta Intercultural School langsung di ajak untuk tour melihat-lihat kondisi kegiatan belajar mengajar dan fasilitas yang dimiliki oleh Jakarta Intercultural School dengan didampingi oleh Head of School Tarek Razik.
Di sela-sela kesibukannya mengajar para siswa ada salah satu wali kelas yang menyempatkan diri untuk menemui rombongan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta untuk memberikan informasi tentang proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di JIS.
Head of School JIS Tarek Razik, tidak jarang mengajak para siswanya untuk berbincang-bincang dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta saat berkeliling di lingkungan Sekolah.
 |
 |
Usai berkeliling melihat fasilitas dan proses kegiatan belajar mengajar di JIS, Head of School menyampaikan secara singkat awal sejarah didirikannya sekolah ini hingga sekarang bernama Jakarta Intercultural School.
Tidak hanya itu Tarek Rajik pun menyampaikan proses kegiatan belajar mengajar disini dilakukan dengan metode yang menyenangkan. Selain siswa-siswa yang belajar disini kami juga menerapkan share knowlegde metode pendidikan kepada para guru-guru baik dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat selanjutnya di JIS. Hal ini bertujuan agar para guru-guru yang mengajar di luar JIS pun mendapatkan pengetahuan bagaimana cara mengajarkan para siswanya dengan hal yang menyenangkan.
Selain itu JIS juga mempunyai metode Innovative School Program dan memiliki mitra. Di dalam program yang dimiliki oleh JIS dengan para Mitranya tersebut berisi kerjasama tentang pendidikan.
Dalam hal mitra JIS ini, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Arpan menyampaikan "Diharapkan kedepan JIS dapat menjalin kerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dalam proses belajar mengajar khususnya kepada mereka anak didik pemasyarakatan yang terdapat pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)."
"Sesungguhnya tidak hanya di LPKA saja terdapat kegiatan proses belajar mengajar bagi anak didik pemasyarakatan, namun di Lembaga Pemasyarakatan yang tersebar di Jakarta ini juga terdapat proses pembinaan pembelajaran bagi warga binaan pemasyarakatan yang ingin mengikuti program Pendidikan salah satunya adalah Pendidikan Paket C"tambahnya.
"Besar harapan kami bila Pihak JIS dapat meluangkan waktunya untuk berkesempatan mengajarkan pendidikan kepada anak didik dan staf pengajar kami yang terdapat di LPKA dan di Lembaga Pemasyarakatan" pungkasnya.
 |
 |
Foto: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Bambang Sumardiono sebelum meninggalkan JIS memberikan kenang-kenangan berupa plakat dan salah satu hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Narkotika Jakarta kepada Head of School JIS - Tarek Rajik (8/5/2018).