Jakarta - Di masa pandemi Covid-19 yang masih terus berlanjut, tentunya sangat sulit bagi warga binaan untuk bertatap muka secara langsung dengan keluarganya. Lalu, bagaimana apabila ada keluarga/kerabat warga binaan yang meninggal dunia? Apakah WBP diijinkan untuk melakukan Ijin Luar Biasa?
Hal tersebut terjadi pada salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berinisial IT dan HT. Salah satu sanak keluarganya meninggal dunia. Informasi tersebut mereka dapatkan melalui aplikasi SI GAWAT (Sistem Informasi Keluarga Lewat WhatsApp).
Dilansir pada Jum'at (28/08), SI GAWAT (Sistem Informasi Keluarga Lewat WhatsApp) merupakan inovasi terbaru Lapas Perempuan Jakarta yang disajikan dalam bentuk grup WhatsApp antara petugas dan keluarga WBP dimana aplikasi pelayanan publik ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah keluarga dan petugas dalam menyampaikan informasi.
Setelah menerima kabar yang disampaikan keluarganya melalui SIGAWAT, petugas pelayanan publik segera memanggil IT dan HT untuk melakukan video call dengan keluarganya. Hal tersebut dilakukan untuk menggantikan Hak Warga Binaan yang tidak dapat terpenuhi, yaitu Ijin Luar Biasa.
“Selama masa pandemi Covid-19 belum berakhir, warga binaan tidak dapat keluar Lapas untuk mengunjungi keluarganya yang meninggal. Hal tersebut dilakukan guna melindungi dan mencegah mereka dari penularan virus corona” Ujar Herlin Selaku Kalapas.
“Untuk menggantikan hak-hak warga binaan yang tidak dapat terpenuhi karena pandemi ini, kami membuat terobosan baru dengan menyediakan SI GAWAT untuk mempermudah penyampaian informasi dan Layanan Video Call WBP untuk tetap dapat beratatap muka dengan keluarganya” Tambahnya.
Dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Lapas Perempuan Jakarta senantiasa terus memberikan pelayanan prima kepada warga binaan, keluarga warga binaan, serta masyarakat.
 |
 |
Kontributor : Azzah Al Maroro Jati