Jakarta - Sektor perikanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Jakarta kembali memanen hasil budidaya ikan lele. Kali ini, sebanyak 32 kg ikan lele berhasil dipanen pada Selasa (4/2). Belum sempat dipasarkan, hasil panen pun langsung ludes terjual di dalam lapas. Hal tersebut dikarenakan ikan lele hasil budidaya ini berbeda dari lele biasanya.
“Dagingnya jauh lebih gurih dan teksturnya lembut sekali, dan yang pasti pengolahannya bersih jadi kita pegawai sangat menantikan panen lele ini,” tutur Kepala Lapas, Herlin Candrawati yang ikut dalam proses memanen.
Memang, pakan yang diberikan untuk budidaya ini bukan sembarang pakan. Pasalnya, untuk menjaga kualitas, Lapas Perempuan Jakarta sangat memerhatikan makanan yang akan dikonsumsi ikan nya.
“Kalau di luar, biasanya kasih makan lele pakai ayam tiren, atau pake sayur-sayur bekas pakai, kalau kita pakai pelet yang bagus jadi hasilnya beda,” kata Desi, salah satu warga binaan yang juga membudidaya ikan lele.
Setelah beberapa kali mengalami masa panen, memang ikan yang dihasilkan berbeda. Hal itu dapat dilihat dari tekstur kulit dan ukuran lele yang dapat dikatakan sebagai lele jumbo.
Ke depannya, Herlin berharap hasil panen lele ini tidak hanya dinikmati oleh internal lapas tapi masyarakat luas juga bisa merasakan salah satu hasil budidaya dari Lapas Perempuan Jakarta.
“Nanti akan kita buat pemasarannya agar budidaya ini tidak hanya kita yang merasakan tapi masyarakat pun bisa menikmati rasanya,” harapnya.
