Jakarta.kemenkumham.go.id - Rabu (29/8/2018) Jika biasanya Anggrek tumbuh di pekarangan rumah, bagaimana jadinya jika Anggrek justru hidup di area branggang/lorong? Itulah yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (Lapas Perempuan) Kelas II A Jakarta. Dengan memanfaatkan lahan kosong dekat saluran air, Lapas Perempuan Jakarta menjalankan program pembinaan di sektor perkebunan dengan membuat taman Anggrek dan apotek hidup.
“Kami memanfaatkan lahan yang ada di branggang supaya warga binaan bisa berkreatifitas lain selain dari keterampilan handycraft. Dengan adanya taman ini, mereka bisa belajar bagaimana caranya bercocok tanam.” Ujar Ema Puspita, Kepala Seksi Kegiatan Kerja.
Menurutnya, warga binaan di Lapas Perempuan Jakarta sudah paham dengan perkebunan namun masih banyak yang harus dipelajari. “Rencananya kami akan berkoordinasi dengan penyuluh pertanian untuk memberikan pelatihan dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara menanam yang baik dan benar.” Lanjutnya.
Untuk pemeliharaannya sendiri dilakukan penyiraman tiap pagi dan sore oleh warga binaan serta memberikan pupuk untuk mempercepat proses pertumbuhan.
Saat ini, sudah ada 130 tanaman Anggrek disertai dengan tanaman apotek hidup yang menghiasi area branggang. Nantinya, tanaman yang sudah tumbuh dengan sempurna akan diproduksikan dengan harapan Lapas Perempuan Jakarta bisa menjadi lapas industri yang bergerak di bidang perkebunan.