Jakarta - Kesadaran masyarakat Indonesia memicu gerakan perlawanan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Salah satu bentuk perlawanan tersebut adalah melalui pendekatan lembut (soft approach), di mana sosialisasi mengenai bahaya narkoba yang membawa maut bagi generasi muda sangat diperlukan.
Untuk mewujudkan generasi hidup sehat tanpa narkotika, Tim Penyuluh Hukum Ahli Madya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta yang terdiri dari Tri Puji Rahayu dan Mirna Tiurma memberikan penyuluhan hukum tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kegiatan ini dilaksanakan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di SMK Negeri 5 Jakarta Timur pada Rabu (10/07/2024).
Pencegahan penyalahgunaan narkotika membutuhkan kesungguhan hati, pikiran, konsistensi, dan orientasi jangka panjang. Upaya ini merupakan investasi dalam membangun generasi masa depan bangsa yang unggul, berdaya saing, dan sehat tanpa narkotika. "Hal ini turut mendukung tema MPLS SMKN 5, yaitu 'Mewujudkan Generasi Z yang Berakhlak Mulia, Kreatif, Inovatif, dan Mandiri'," ujar Sulaiman, Guru Informasi Teknologi yang mendampingi kegiatan penyuluhan hukum tersebut.
"Berdasarkan survei, anak muda sering terjerumus dalam perangkap narkoba karena coba-coba dan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut harus kita arahkan melalui ilmu dengan cara membaca literatur dan mengikuti edukasi seperti saat ini," ungkap Tri Puji Rahayu. Selanjutnya, Mirna Tiurma menambahkan, "You are what your friends are," yang berarti kepribadian kita akan terbentuk dari teman-teman kita. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam pergaulan dan memilih teman.
SMK Negeri 5 Jakarta, yang saat ini dipimpin oleh Deni Triwardana, menawarkan pendidikan kejuruan dengan fokus pada lima jurusan, antara lain Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Audio Video (TAV), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), dan Teknik Permesinan (TPM). Tahun ini, sekolah tersebut menerima 319 siswa baru, terdiri dari 246 laki-laki dan 73 perempuan.