Jakarta - Keamanan dan ketertiban pada Lapas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, mengingat hal tersebut merupakan salah satu poin penting agar kehidupan di Lapas/Rutan/LPKA dapat berjalan dengan kondusif.
Saat ini penghuni Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta sebagian besar merupakan mantan pengedar dan pengguna narkotika serta obat-obatan terlarang sehingga perlu dilakukan pengawasan yang sangat ketat agar warga binaan tidak menyalahgunakan obat-obatan di dalam Lapas.
Melalui rapat yang dipimpin oleh Kalapas dan diikuti oleh jajaran struktural serta tim medis, Senin (5/10), dibahas mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu dengan menerapkan sistem PMO atau Pengawas Menelan Obat.
Sistem Pengawas Menelan Obat (PMO) diadopsi dari sistem pengawasan yang diterapkan kepada pasien TBC dan HIV. Adapun maksud dari penerapan sistem tersebut di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta adalah untuk memantau agar tidak terjadi penyalahgunaan obat-obatan yang diberikan oleh Tim Medis Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta untuk kepentingan kesehatan.
“Setiap warga binaan yang mempunyai keluhan dan telah diberikan obat, diwajibkan meminum obat tersebut dengan pengawasan tim medis atau petugas jaga” ungkap dr.Astrid selaku tim medis Lapas Perempuan Jakarta.
Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kedisiplinan petugas Lapas Perempuan Jakarta dalam mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Covid-19 adalah masalah yang sangat serius, kita harus benar-benar mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan agar bisa menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan warga binaan yang berada di dalam Lapas dari penyebaran corona virus disease” Tutur Herlin selaku Kalapas.
Segala hal telah dilaksanakan secara maksimal oleh Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta dalam memerangi virus corona yang tak kunjung berakhir. Kalapas berharap semoga seluluh warga binaan dan jajaran Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta selalu diberikan kesehatan dan dihindarkan dari Covid-19.
