Lapas Narkotika Jakarta memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan melaksanakan Upacara Bendera

Lapsustik Upacara HSP

 

Jakarta, LapsustikNews – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas II A Jakarta, Asep Sutandar bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke – 89 Tahun 2017. Upacara di laksanakan di Lapangan Hijau Lapas Narkotika Jakarta, Sabtu (28/10) dimulai pukul 08.00 WIB. Peserta Upacara terdiri dari seluruh Pegawai Lapas Narkotika Jakarta diluar Petugas Jajaran Regu Pengamanan dan di ikuti oleh Sekitar 1000 an Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Jakarta.

Tema dari upacara ini adalah “Pemuda Indonesia Berani Bersatu”. Dalam Amanatnya, Asep membacakan Pidato Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 89 dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. “Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu, Indonesia. “Dari belahan barat indonesia, terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili organisasi pemuda Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Dari Belahan Timur Indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi pemuda Jong Ambon. Ada juga Katjasungkana dari Madura, ada juga Cornelis Lefrand Senduk, mewakili organisasi pemuda Sulawesi, Jong Celebes”. “Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meladeni langkah – langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya”. “Dalam sebuah kesempatan, Presiden Soekarno pernah menyampaikan : “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara – saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir”. “Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala – galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan”.

Di akhir sambutan Pembina Upacara mengajak seluruh peserta upacara, “Saatnya kita Berani Bersatu untuk Kemajuan dan Kejayaan Indonesia., Salam Pemuda...!!!

 

 

 

Kontributor : Budi Leksono


Print   Email