PRODUKSI TEMPE DALAM PENJARA

1

Jakarta – Menekam didalam penjara tidak menghambat para warga binaan di Rutan Kelas I Cipinang untuk terus berkreatifitas. Setidaknya hal itu tampak dari 2 warga Rutan Kelas I Cipinang yang mengikuti kegiatan bimbingan kegiatan (Bimgiat) yaitu dengan memproduksi tempe. Dua di antara warga binaan yang kreatif tersebut adalah Rahmat dan Syamsul yang divonis hukuman 3 tahun penjara ini sangat terampil membuat tempe, kedua tangan mereka yang tampak begitu lihai mengaduk-aduk kedelai dengan campuran ragi tersebut.

Kegiatan yang dilakukan Rahmat dan Syamsul ini sangat bermanfaat bagi Rutan Kelas I Cipinang karena hasil produksi dapat mengurangi biaya makan tahanan. Selain untuk konsumsi para warga binaan, tempe-tempe tersebut juga dipasarkan untuk para pengunjung yang datang untuk membesuk kerabat. Bukan hanya Rahmat dan Syamsul, ada beberapa warga binaan lainnya yang membantu dalam mengolah produksi tempe tersebut, mereka mempunyai tugas masing-masing.

Rahmat yang saat itu sedang membungkus kedelai-kedelai tersebut bercerita bahwa dirinya adalah seorang ayah dari satu anak. Ia berkata bila bebas nanti, ia takkan mengulangi kesalahannya kembali. "Keluar dari sini nanti aku mau jadi orang yang benar sajalah, tidak mau terjerumus ke lingkaran narkoba lagi, ini sudah ada bekal untuk usaha ketika keluar nanti, tinggal gimana nanti jalaninya lagi," ujar Rahmat.

2 4

Print   Email