Jakarta, (31/3) Rutan Cipinang Bebasin Warga Binaan Lebih Cepat dengan Asimilasi dan Integrasi
Jakarta - Dengan telah ditetapkannya Virus Corona (Covid-19) sebagai bencana nasional nonalam, dinilai perlu Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang untuk melakukan langkah sigap sebagai upaya penyelamatan terhadap tahanan dan warga binaan pemasyarakatan dengan cara pengeluaran dan pembebasan lebih cepat melalui asimilasi dan integrasi.
Pengeluaran dan pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi dan integrasi ini adalah Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 yang telah ditanda tangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly ini dalam rangka penanggulangan penyebaran Covid-19.
Dalam kepmen yang ditandatangani Yasonna, Senin (30/3/2020) kemarin, diterangkan sejumlah hal yang menjadi pertimbangan diterbitkannya kebijakan tersebut, di antaranya lembaga pemasyarakatan, lembaga pembinaan khusus anak (LPKA), dan rumah tahanan negara merupakan institusi tertutup yang memiliki tingkat hunian tinggi sehingga sangat rentan terhadap penyebaran dan penularan Covid-19.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Klas I Cipinang Jul Herry Siburian mengatakan, "Pengeluaran dan pembebasan narapidana atau warga binaan melalui asimilasi dan integrasi adalah upaya pencegahan dan penyelamatan warga binaan khususnya di Rutan Cipinang dari penyebaran Covid-19, sebagaimana tertulis dan kepmen tersebut". Dalam hal ini disampaikan di Aula Gazebo Rutan Cipinang, Selasa, (31/3) yang dihadiri oleh Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Klas I Cipinang Jul Herry Siburian, Kepala Pengamanan Rutan Klas 1 Cipinang Eko Widiatmoko, Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Klas I Cipinang, Juan Hezron Allaro Pasaribu, Kepala Sub Seksi Administrasi dan Perawatan Rutan Klas I Cipinang Whisky Whilltion, dan Kepala Sub Seksi Umum pada Rutan Klas I Cipinang, Rahardjo Sudharmono serta sebagian warga binaan Rutan kendor..