Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 09 Februari 2021. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Seminar Regulasi Negara Dalam Menjaga Keberlangsungan Media Mainstream di Era Disrupsi Medsos dengan mengambil tema Bangkit Dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi Bersama Pers Sebagai Akselerator Perubahan yang terpusat di Graha Pengayoman Jakarta, Kamis (4/1).
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly membuka secara resmi seminar tersebut dan di hadiri oleh Wakil Menteri Kemenkumham, Ketua PWI Pusat dan Perwakilan Dewan Pers serta disaksikan oleh jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di seluruh Indonesia, salah satunya diikuti oleh Unit Pelaksana Teknik Pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang melalui video confarance, di Aula Gedung 2 Rutan Cipinang..
Dalam sambutannya, Menkumham, Yasonna Laoly, mengatakan bahwa masifnya media sosial memang merupakan tantangan bagi media mainstream. Kehadiran media sosial yang sekarang mendominasi membuat media mainstream harus membangun terobosan media digital secara kreatif dan melakukan konvergensi media. Ia menyebutkan bahwa regulasi konvergensi memang perlu ada untuk mengatur persaingan antara media sosial dan media mainstream. Beliau juga menyampaikan bahwa Kemenkumham akan memberikan dukungan dan partisipasi dalam peringatan Hari Pers untuk mendapat masukan terhadap regulasi
Selepas dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Kegiatan Seminar Nasional di isi dengan beberapa Narasumber seperti, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward O.S Hiariej, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, Ahli Pers PWI, Wina Armada, dan CEO JPPN, Auri Jaya, ini memasuki bagian utama yaitu pelaksanaan Diskusi Panel yang kemudian ditutup dengan Sesi Tanya Jawab.