Jakarta – Kesadaran dan pemahaman pentingnya perlindungan hak cipta perlu ditingkatkan. Kalangan pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi dan berbagai institusi serta masyarakat luas perlu mengetahuinya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta perlu dipahami secara komprehensif. Hal ini merupakan tujuan dari kegiatan Sosialisasi Kekayaan Intelektual yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Rabu (07/06/2023).
Bertempat di Hotel Manhattan, Kegiatan dengan Tema "Mendorong Publikasi Paten Perguruan Tinggi Untuk Inventarisasi dan Pengembangan Invensi" ini diikuti oleh para peserta para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di DKI Jakarta. Perguruan tinggi menjadi salah satu fokus Sosialisasi karena memiliki potensi besar untuk mengembangkan inovasi bagi pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Plt. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Mutia Farida mewakili Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta membuka kegiatan Diseminasi KI. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini penting sebagai upaya penyebarluasan informasi, peningkatan pengetahuan, dan pemahaman tentang kekayaan intelektual hak cipta. "Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta bersama dengan Ditjen KI menyambut baik kegiatan ini, semoga dapat memberikan manfaat pada maayarakat khususnya para akademi di perguruan tinggi sebagai kontribusi kami kepada negeri", pungkasnya
Kegiatan Sosialisasi dibawakan oleh Pemeriksa Paten Madya, Sultan Fathoni dan Pemeriksa Paten Muda, Pratiwi Oktorini yang berlangsung secara interaktif antara narasumber dengan para peserta. Kasubbid Pelayanan KI, Fitriadi Agung menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus dapat memanfaatkan perlindungan paten ini agar dapat menggairahkan kegiatan riset di perguruan tinggi. "Kami berharap para Civitas Akademika dapat terpacu untuk terus melakukan riset untuk kemanusiaan dan nantinya akan memiliki manfaat ekonomi", pungkasnya.
