Jakarta – Dalam rangka penyelenggaraan fungsi pembinaan dan pelaksanaan teknis, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Marselina Budiningsih secara resmi membuka kegiatan yang merupakan implementasi dari Program Nasional Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berupa Rehabilitasi Medis dan berbagai kegiatan pelatihan kerja yang diharapkan mampu memaksimalkan keterampilan yang dimiliki oleh Warga Binaan dan berguna saat proses reintegrasi sosial. Pembukaan Rehabilitasi Medis maupun sosial ini dilaksanakan di Rutan Kelas I Jakarta Pusat dan Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta (7/2).
Program Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial ini diimplementasikan sebagai upaya untuk mengurangi kasus penyalahgunaan narkoba yang kerap terjadi di Lapas maupun Rutan. Adapun Rehabilitasi ini melibatkan pegawai, pihak ketiga yang telah terpilih untuk memberikan materi kegiatan dimulai dari skrining, assessment, dan tes urin di tahap awal.
Marselina Budiningsih menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu para WBP untuk kembali menjalankan kehidupannya secara lebih baik, baik di bidang komunikasi, pergaulan dan interaksi sosial lainnya. Hal ini dilakukan karena pengguna narkoba mengalami penurunan fungsi sosial, agar fungsi sosial pengguna narkoba kembali pulih, maka dibutuhkan rehabilitasi sosial dan medis.
“Laksanakan rehabilitasi medis dan sosial dengan baik karena ini akan berguna bagi WBP dalam proses reintegrasi sosial. Sebagaimana kita ketahui bahwa Pengguna narkoba mengalami penurunan fungsi sosial, oleh sebab itu melalui rehabilitasi dan pelatihan kemandirian kita pulihkan kembali kemampuan WBP dalam kemampuannya berkomunikasi, bergaul, dan berinteraksi”, Tutup Marselina.
