Jakarta - Dharma Wanita Persatuan (DW) Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta menggelar pertemuan rutin Paguyuban Ibu - Ibu Pengayoman dengan tema "Wanita dan Kesehatan Jiwa", Selasa (11/07). Bertempat di Aula Kantor Wilayah, dengan mengundang narasumber dari Rumah Sakit Pengayoman, dr. Mirza Hapsari Massarapa. Turut hadir pula Kepala Divisi Administrasi, Mutia Farida, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Marselina Budiningsih serta seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan.
Acara diawali dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Kadiv Pemasyarakatan, Marselina menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini ialah dapat mewujudkan peran, tugas dan pengabdian sehingga dapat membawa manfaat yang nyata bagi anggota Dharma Wanita maupun bagi masyarakat. Penasihat Pengayoman Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Agnes Lily Ibnu, juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa seringkali perempuan menghadapi masalah seperti asisten rumah tangga yang mungkin kurang terampil, jam kerja yang tidak sesuai, serta ketidakmampuan untuk kehidupan rumah tangga dan bekerja, serta masih banyak lagi masalah lainnya. “Segala permasalahan yang dihadapi sehari - harinya akan cenderung mendekatkan para istri atau ibu dengan masalah kesehatan mental, sehingga hal inilah yang melatar belakangi tema kita pada hari ini yaitu "Wanita dan Kesehatan Jiwa", semoga dengan hadirnya narasumber pada hari ini dapat memberikan kita pencerahan sekaligus wawasan agar kita sebagai perempuan agar dapat memiliki mental yang sehat dan jiwa yang kuat, karena sejatinya perempuan memegang peran penting dalam mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera,” tutup beliau.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber, antara lain, mengenai makna tubuh yang sehat meliputi sehat fisik, jiwa ,maupun kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata bebas dari penyakit ataupun kecacatan. Jiwa yang sehat mampu beradaptasi, bersosialisasi, bekerja, mengelola perasaan dan pikirannya untuk dapat bekerja ataupun beraktivitas secara fungsional, mengelola perasaan negatif juga merupakan keterampilan yang dapat dilatih secara untuk menghindari berbagai gangguan kejiwaan seperti depresi. “Apabila berbagai upaya dan keterampilan yang telah diterapkan selama situasi krisis belum dapat mengatasi masalah yang terjadi, berkonsultasi dengan tenaga ahli dapat menjadi salah satu pilihan yang dapat anda ambil”, tutup Mirza. Di akhir kegiatan ditutup dengan pemberian doorprize dan sesi foto bersama.
