Ustadz Mohammad Zen : Pilar-Pilar Tegaknya Agama dan Dunia, Bapas Jakarta Selatan Adakan Bimbingan Rohani

 

Penulis Berita : Aldin Ningsih (Staf TU pada Bapas Jakarta Selatan), Editor : Angga (Humas)

 

 

2015-03-27 Bimbingan Rohani 1

UPT_info – Allah swt menciptakan segala sesuatu berdasarkan fitrahnya. Selama mausia tetap berada pada fitrahnya yakni hidup di atas agama Allah, maka ia akan merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam hidupnya. Akan tetapi bila manusia sudah keluar dari karena enggan menggunakan agama untuk mengatur hidup dan kehidupannya, maka yang akan dirasakan adalah keresahan dan kegelisahan. Namun demikian, di akhir zaman sekarang ini agama menjadi sesuatu yang asing seperti pertama kali kemunculannya.

2015-03-27 Bimbingan Rohani 3 2015-03-27 Bimbingan Rohani 4

2015-03-27 Bimbingan Rohani 2

Sehubungan dengan itu Kantor Bapas Jakarta Selatan mengadakan acara Bimbingan Rohani pada 27 Maret 2015 di aula bapas Jakarta selatan yang dibuka oleh Kepala Balai PemasyarakatanKelas I Jakarta Selatan, Anis Joeliati Bc.IP, SH, MH. Dalam acaranya Ustadz Mohammad Zen Z.A menceritakan :

Apa yang bisa dilakukan umat Islam ketika agama yakni Islam sudah kembali menjadi asing? Dalam hal ini perlu kiranya kita memperhatikan apa yang disampaikan oleh sahabat Ali ra. :

لاَيَزَالُ الدِّيْنُ وَالدُّنْيَا قَائِمَيْنِ مَادَامَتْ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ

Agama dan dunia akan senantiasa tegak berdiri selama ada empat perkara

Yang dimaksud agama dan dunia tetap tegak berdiri adalah bahwa agama tetapi digunakan untuk mengatur hidup dan kehidupan. Dan menurut beliau hal ini akan terjadi apabila empat pilar utamanya tetap tegak berdiri. Apakah empat pilar yang akan menopang tetap tegaknya agama dan dunia yang dimaksud?

Pertama,

مَادَامَ اْلأَغْنِيَاءُ مَابَخِلُوْا بِمَا خُوِّلُوْا

Selama orang-orang kaya tidak bakhil dengan apa yang telah diberikan (oleh Allah) 

Inilah pilar pertama yang akan menopang tetap tegaknya agama agar tetap digunakan untuk mengatur hidup dan kehidupan yakni peranan kaum aghniya (orang-orang kaya). Kedermawanan mereka untuk menggunakan hartanya dalam memperjuangkan agama menjadi bagian penting untuk tetap tegaknya agama. Sejarah membuktikan bahwa keberhasilan dakwah Rasulullah saw. tidak lepas dari peranan kaum aghniya; ada Abu Bakar, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin 'Auf, dll. 

Harta kita yang sesungguhnya adalah apa yang sudah kita berikan untuk Allah untuk memperjuangkan agama-Nya bukan yang harta yang kita kumpulkan dan kita banggakan jumlahnya, karena itu semua belum tentu dimiliki dan dinikmati. Allah swt. berfirman :

وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًۭا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّۭ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. (QS. Ali Imran [3] : 180)

Kedua, 

مَادَامَ الْعُلَمَاءُ يَعْمَلُوْنَ بِمَا عَلِمُوْا

Selama ulama (orang-orang yang berilmu) mengamalkan apa telah mereka ketahui

Pilar kedua adalah peranan kaum ulama agar dapat mengamalkan ilmunya. Yang dituntut dari mereka adalah :

(1) Berusaha menjadi suritauladan bagi masyarakat dengan berusahan menunjukkan setiap perilakunya didasari ilmu yang dimilikinya, karena Allah sangat murka kepada mereka yang hanya bisa mengatakan tetapi tidak bisa melakukan (QS. Ash-Shoff [61] : 2-3).

(2) Menegakkan amar makruf nahi munkar, karena merekalah yang memahami mana yang benar mana yang salah, mana yang boleh dilakukan mana yang tidak. Ketika fungsi ini tidak bisa dilakukan Allah swt. mengingatkan bahwa Bani Israil mendapat laknat Allah karena mereka membiarkan kemunkaran yang terjadi di kalangan mereka (QS. Al-Maidah [5] : 78-79).

Ulama adalah orang yang mengerti dan mengamalkan ajaran Agama Islam, karena ulama merupakan pewaris para Nabi. Ketika seorang ulama berfatwa/ memberikan nasihat kepada kita seyogyanya kita melakukan perbuatan yang dinasihatkan kepada kita.

Rasulullah SAW bersabda : "Akan ada suatu jaman yang menimpa umatku, dimana umatku jauh (tidak perduli/patuh terhadap fatwa-fatwa ) ulama.Maka Allah SWT akan memberikan tiga kehancuran/musibah. 1) Allah SWT akan menghilangkan keberkahan dari usahanya. 2) Allah akan menjadikan pemimpin/sultan/presiden yang zalim (pembuat kerusakan ). 3) Keluar dari dunia (mati ) tanpa disertai iman.

Ketiga,

مَادَامَ الْجُهَلاَءُ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَمَّا لَمْ يَعْلَمُوْا

Selama orang-orang bodoh (yang belum mengetahui sesuatu) tidak menyombongkan diri dari sesuatu yang belum mereka ketahui

Pilar ketiga yang menopang tetap tegaknya agama dan dunia adalah ketawadluan umat Islam untuk tetap belajar tentang apa yang belum mereka ketahui, dengan kata lain mereka masih memiliki semangat untuk mendapatkan ilmu.

Muhammad bin Fadll al-Balkhiy mengatakan bahwa lenyapnya Islam bisa desebabkan empat perkara :

  • Mereka (umat Islam) tidak mengamalkan apa yang telah mereka ketahui.
  • Mereka (umat Islam) mengamalkan sesuatu yang tidak mereka ketahui.
  • Mereka (umat Islam) tidak mau mempelajari apa yang tidak mereka ketahui. 
  • Mereka (umat Islam) mencegah orang lain dari mempelajari apa yang tidak diketahui. 

 Keempat,

مَادَامَ الْفُقَرَاءُ لاَيَبِيْعُوْنَ آخِرَتَهُمْ بِدُنْيَاهُمْ

Selama orang-orang fakir tidak menjual akhirat mereka dengan dunia

Pilar keempat adalah kesabaran orang-orang fakir dalam segala kekurangannya mereka tetap taat kepada Allah tidak mengorbankan kepentingan akhiratnya hanya demi mengejar kepentingan dunia yang sesaat. Demikian isi acara dari bimbingan rohani di bapas Jakarta selatan yang diadakan pada minggu terakhir dibulan Maret 2015.

 


Print   Email