Rabu (27/01) Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal (SATOPS PATNAL) Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang melakukan monitoring langsung pintu pengamanan utama (P2U) terhadap pemeriksaan, penggeledahan dan pengaturan keluar masuknya orang, barang, dan kendaraan yang melewati pintu utama. Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha dalam rangka Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta upaya preventif untuk mendeteksi gangguan keamanan dan ketertiban secara dini di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang ungkap Haryoto Ketua Tim SATOPS PATNAL Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang.
Pintu Pengamanan Utama Lapas Kelas I cipinang dilengkapi dengan mesin pemeriksa yang terdiri dari dua macam, yaitu Body Search yang digunankan untuk pemeriksaan badan, dimana orang yang melintas akan di scaning untuk menemukan benda-benda metal/logam atau benda-benda berbahaya yang ada di tubuh. Yang kedua mesin X-ray peralatan detector yang digunakan untuk mendeteksi secara visual semua barang bawaan.
Surya Widjaya selaku petugas piket pengawas pelaksanaan tugas operator mesin X – ray mengatakan bahwa tugas pemeriksaan sangat terbantu sekali dengan adanya mesin X-ray , untuk itu Lapas Kelas I Cipinang membentuk Petugas khusus untuk mengoperasikan alat tersebut dan juga ditunjuk petugas pengawas yang memantau pelaksanaan pemeriksaan , penggeledahan, dan pengaturan keluar masuknya orang dan barang yang melalui pintu pengamanan utama secara maksimal.
Pada kesempatan terpisah Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Tonny Nainggolan menyatakan harapanya "kami kepada masyarakat dan mitra kerja lainnya yang terkait dengan kami baik langsung maupun tidak langsung, kiranya turut mendukung program kami agar Lapas I Cipinang tetap aman terkendali dan tertib dengan cara mengikuti SOP yang ada, antara lain SOP kunjungan maupun SOP pengiriman barang untuk WBP. Partisipasi aktif masyarakat dan mitra kerja lainya mendukung program pembinaan di Lapas kami merupakan kebanggaan bagi kami untuk meningkatkan kewaspadan terhadap gangguan kamtib yang bersumber dari dalam maupun dari luar lembaga”.
