Mesjid Darussyifa Lapas Narkotika Jakarta Menggelar Kajian Islamiyah Bersama Majelis Taklim An-Nisa

Jakarta.kemenkumham.go.id - Kamis (24/01/19) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas IIA Jakarta menjadi tempat yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengajian Kajian Islamiyah bersama Majelis Taklim An-Nisa yang di laksanakan di Mesjid Darusyifa Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta. Acara pengajian dihadiri oleh Kepala Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Perwakilan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jama’ah Ibu-ibu Majelis Taklim An-Nisa, Pejabat Struktural, Pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta.

2019 01 25 Narkotika M 2Acara dibuka dengan tilawah yang dibacakan oleh Santri Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilanjutkan dengan sambutan dari Asep Sutandar selaku Kepala Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta. Dalam sambutannya Asep menyampaikan "Alhamdulillah, Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Jamaah Majelis Taklim An-Nisa yang telah hadir dan menyelenggarakan pengajian taklim di Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, tentunya ini merupakan kegiatan yang sangat istimewa bagi kami di Lapas terutama untuk Warga Binaan Pemasyarakatan.” Asep menambahkan "Pengajian ini merupakan bentuk kegiatan pembinaan kerohanian yang pastinya sangat dibutuhkan bagi kita semua untuk menambah wawasan pengetahuan dan menambah kualitas keimanan dan ketaqwaan menuju Istiqomah dalam melaksanakan ajaran islam. Asep juga menjelaskan "Bahwa jumlah napi 2456 orang ada yang mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian salah satunya di Balai Latihan Kerja yang telah menghasilkan banyak Karya Narapidana seperti Miniatur Ondel-ondel khas Kebudayaan Betawi, pembuatan Kaligrafi dan Perkayuan. Asep menyampaikan "Mohon maaf atas kekurangan dalam menyambut pelaksanaan kegiatan taklim ini. “Semoga semua kebaikan yang ada menjadi ladang amal yang Alloh berikan pahala sebanyak banyaknya,aamiin.”

Selanjutnya Ghina selaku ketua majelis taklim An-Nisa menyampaikan dalam sambutannya "Bahwa agenda kegiatan Majelis Taklim An-Nisa ini rencananya akan melaksanakan taklim berikutnya keliling Lapas/Rutan di Jakarta.” Ghina berharap "Semoga dengan adanya kegiatan pengajian kita bisa saling bertukar energi yang baik energi yang bisa saling mendukung dalam kebaikan, dalam rangka saling menasihati dalam kebaikan sehingga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita ke hadirat Alloh SWT.” Ghina pun menambahkan kalimat "Terima kasih yang sebesar-besarnya dan berharap kegiatan taklim bisa terus berlanjut diacara berikutnya,aamiin." Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dan dzikir istighfar bersama yang dipimpin oleh ustadzah Eha Sulaiman dengan khidmat yang diikuti oleh semua para peserta pengajian.

2019 01 25 Narkotika M 4Kemudian acara berikutnya serah terima Cinderamata dari Majelis Taklim An-Nisa diberikan untuk Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dan sebaliknya sebagai tanda silaturrahim.

Setelah itu Hambali salah satu WBP Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta bercerita dalam testimoninya " Sejarah saya dulu sebelum jadi penghuni di Lapas, saya merupakan anak dan suami yang menjadi tulang punggung keluarganya, ketika mengalami kesulitan ekonomi saya khilaf menjadi gelap mata dan menghalalkan segala cara sampai akhirnya nekat mengikuti ajakan teman menjadi Kurir Narkoba yang menyebabkan saya masuk Penjara ini.” Hambali melanjutkan kisahnya "Setelah tertangkap dan sampai menjadi wbp lapas narkotika Jakarta saya aktif mengikuti kegiatan pembinaan kepribadian yaitu Santri Lapas dimana saya bisa belajar mengaji dan mengetahui tata cara sholat.” Hambali berharap " Mohon doanya semoga saya bisa Istiqomah setelah bebas dari Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dan mampu membuktikan menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan manfaat terutama untuk Agama, Orang Tua, Keluarga dan Masyarakat,aamiin.”

2019 01 25 Narkotika M 1Berikut kegiatan inti yaitu tausiyah dari ustadz Agus Abu Bakar dengan tema Pertanggungjawaban Umur dihadapan Alloh SWT. Ustadz Agus Abu Bakar menyampaikan "Bahwa Alloh selalu menerima taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh bertaubat dengan memperbaiki ibadah dan memperbanyak sholawat dan dzikir istighfar memohon ampunan dan syafaat Nabi Muhammad Saw." Ustadz " Dzikir yang paling utama adalah sholawat dan istighfar. Karena sholawat dan istighfar tidak dibaca oleh iblis dengan sifat angkuhnya iblis tak kan mau membaca sholawat dan istighfar. Ustadz mengajak "Mari sama sama kita bersihkan hati kita sehingga kita bisa mengenal Alloh SWT dan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi besar Muhammad SAW. Teruslah memohon kepada Alloh agar slalu dibimbing ke jalan yang benar, semoga kita semua Istiqomah hingga akhir usia,aamiin.” Kegiatan pengajian diakhiri dengan Doa dan Dzikir bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Agus Abu Bakar.


Print   Email