Bangun Revolusi Mental Melalui Pengajian Rutin di Lapas Perempuan Jakarta

2020 09 29 LPP Pengajian Rutin 3

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Jakarta menggelar pengajian yang diikuti oleh seluruh petugas beragama muslim dalam rangka membangun revolusi mental, Selasa (29/9).

Revolusi mental merupakan sebuah keharusan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mencapai tujuan pembangunan. Gagasan revolusi mental pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno mengatakan bahwa revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru. “Melalui pengajian ini kita bisa mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan organisasi dan negara”, Tutur Elang Kartini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Selain itu, Elang mengungkapkan, revolusi mental merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). “Ini salah satu bentuk komitmen kami dalam menerapkan Pokja Manajemen Perubahan”, tambahnya. Disamping mengubah pola pikir, pengajian yang berlangsung di area masjid ini sekaligus mendoakan kesehatan para petugas agar dapat maksimal dalam bekerja.

Kontributor – Syifa Amelia

 


Print   Email