Jika diluar sana masih banyak orang yang melakukan transaksi dengan menggunakan uang tunai, di dalam Lapas justru sebaliknya loh. Dengan menerapkan program Bebas Peredaran Uang (BPU) di dalam Lapas, maka Lapas Perempuan kelas IIA Jakarta melalui agen perubahan menciptakan suatu inovasi yang disebut Pas Pay.
Pas Pay merupakan kartu yang berbentuk seperti ATM dan digunakan untuk melakukan transaksi warga binaan seperti membeli keperluan pribadi di koperasi/kantin. Program yang telah berjalan selama satu tahun ini tentunya memiliki beberapa kendala sehingga pengurus koperasi tentunya terus melakukan perbaikan agar program pas pay dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kemudahan bagi warga binaan dan keluarganya.
Seperti pada hari ini Kamis (24/9), Kepala KPLP, Pengurus koperasi, dan Pihak Ketiga (PT. Fajar Bastian) melakukan sosialisasi kepada 359 Warga Binaan pemasyarakatan (WBP) mengenai penambahan fitur baru Pas Pay.
Setelah dilakukan analisa dan evaluasi dari hambatan serta kendala yang telah terjadi selama penggunaan kartu pas pay, akhirnya pengurus koperasi bersama dengan pihak ke tiga menemukan terobosan baru melalui penambahan kerjasama dengan 9 bank diantaranya : Bank BRI, Mandiri, BCA, BNI, Danamon, Cimb Niaga, Internasional Indonesia My Bank, Permata, Permata Syariah, dan Bank Hana Indonesia.
Adapun perpindahan pas pay ini bertujuan untuk mempemrudah keluarga wbp dalam melakukan transfer uang kepada wbp dan memperbaiki kekurangan sistem agar menjadi lebih baik. Disampaikan pula dalam sosialisasi tersebut mengenai regulasi penggunaan kartu baru. “Semoga dengan adanya penyediaan transaksi melalui 9 bank ini, dapat mempermudah dan meringankan kalian dan keluarga kalian”, tutur Siti Sundari selaku pengurus koperasi. “Untuk proses registrasi kartu baru akan dimulai pada esok hari”, tambahnya.
Dalam melakukan pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM tentunya Lapas Perempuan kelas IIA Jakarta terus menerus melakukan pembenahan melalui inovasi-inovasi yang telah diciptakan dan diimplementasikan demi memberikan pelayanan yang prima kepada WBP.
Kontributor : Azzah Al Maroro Jati