Menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan perihal undangan mengenai Audiensi Proyek Perubahan, Kepala Lapas Perempuan Jakarta beserta jajaran structural mengikuti arahan yang diberikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui media conference yang berpusat di Ruang Suhardjo Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Selasa (15/9).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Skeretaris Jenderal Kemenkumham beserta jajaran, Dirjen Pemasyarakatan beserta jajaran, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham seluruh Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam teleconference tersebut dibahas mengenai strategi Peningkatan Kualitas Industri WBP Melalui Penyusunan Grand Design Kegiatan Industri Kreatif Lapas. Telah ditetapkan pula pembagian wilayah sentra produksi kepada 6 wilayah dengan klasifikasi kegiatan diantaranya budidaya padi, ayam potong, penggemukan sapi, ayam petelur, tempe, sayur-sayuran, kopi sachet, the celup, gula sachet, bakery, konveksi, atribut pakaian dinas, batik, produk kulit, pencetakan, industry plastic, dan alat kebersihan (pembersih lantai,closet,sabun mandi,shampoo,sikat gigi, dan pasta gigi).
Beberapa Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham juga mengajukan pertanyaan, saran, dan masukan mengenai program industry yang akan digalakkan kepada lapas rutan pada tahun anggaran selanjutnya.
“ seperti yang sudah disampaikan pada kegiatan teleconference pekan lalu, Lapas Perempuan Jakarta telah ditunjuk sebagai sentra produksi, untuk itu jajaran kegiatan kerja mempersiapkan segala sesuatunya termasuk pengajuan Term Of Reference (TOR)” Ucap Herlin diakhir kegiatan teleconference.
Kontributor : Azzah Al Maroro Jati